Penelitian yang dilakukan oleh Balitbang PUPR akan lebih diarahkan ke
hilir, agar bisa diaplikasikan misalnya teknologi pracetak untuk rumah
susun dan rumah khusus.
Selain itu, Kepala Balitbang Danis H Sumadilaga menyebutkan,
Balitbang PUPR sendiri telah terlibat dalam memberikan hasil evaluasi
dan rekomendasi terhadap pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang dan lainnya.
Balitbang PUPR sebagai clearing house harus dioptimalkan dengan
proses penilaian yang objektif dan transparan,” kata Danis.
Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto yang
sebelumnya menjabat Kepala Balitbang, turut memberikan semangat kepada
para peneliti yang hadir dalam dialog tersebut untuk berani melakukan
inovasi penelitian dan dalam memberikan rekomendasi atau advis teknis
yang berkualitas dengan senantiasa berpijak kepada sisi profesionalisme
sebagai peneliti dan perekayasa serta tidak berpihak kepada yang mampu
membayar.
Perkembangan teknologi seperti sistem struktur beton pracetak memungkinkan pembuatan rumah tipe 36 dalam tempo singkat dan cepat serta lebih sistematis. dikatakan juga Teknologi tersebut mampu membantu pemerintah memuluskan program sejuta rumah rakyat dengan model rumah vertikal.
Oleh karena itu para pengembang perumahan dan distributor pra cetak
diharapkan dapat mengaplikasikan teknologi pra cetak, bukan hanya di
rumah susun, tapi juga di rumah tapak, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kebutuhan rumah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Namun kemampuan pemerintah, pengembang dan masyarakat berkisar pada angka 400 ribu unit saja.
No comments:
Post a Comment